Site mapAbout usConsultative CommitteeAsk LibrarianContributionCopyrightCitation GuidelineDonationHome        

CatalogAuthor AuthorityGoogle
Search engineFulltextScripturesLanguage LessonsLinks
 


Extra service
Tools
Export
Peran Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Terhadap Penanaman Nilai Intersektarian Pada Masyarakat Buddha Di Lampung
Author Ismoyo, Tejo (著) ; Rapiadi (著) ; Susanto (著)
Source Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer
Volumev.3 n.1
Date2021.06
Pages31 - 41
PublisherSTAB Bodhi Dharma
Publisher Url https://bodhidharma.ac.id/
LocationMedan, Indonesia [棉蘭, 印尼]
Content type期刊論文=Journal Article
Language印尼文=Indonesian
KeywordIndonesian Buddhist Council (MBI at Indonesia perception)=Majelis Buddhayana Indonesia (MBI); the sects of Buddhism=Intersektarian
AbstractThe aim of this research is investigate how the development ofthe sects of Buddhism values at Lampung and the role of MBI (Indonesian Buddhist Council) provides the understanding of the sects of Buddhism to Buddhist at Lampung in 2018. The understanding of the sect of Buddhism has not been strong enough for all Lampung Buddhist. The effects of this phenomenon, it seems that how they do ritual. Most of them apply ritual by reading paritta, especially at urban. One the other hands, Mahayana and Tantra are applied to as ceremony.In generally, Buddhist at Lampung have not comprehended the sects of Buddhism values very well. In performing rituals, there are Buddhists who are more dominant in applying paritta (theravada). This case sometimes becomes a gap and they don't respect each other.The research approach used in this study is a qualitative approach. It was conducted at Lampung. It was done for 6 months. The research started on July to December in 2018. Data collection techniques in this study used primary and secondary data collection techniques. The data analysis technique used in this study is a descriptive technique by making a picture done in a way (1) (data reduction), (2) (data display), and (3) conclusion. The numbers of Vihara ta lampung are about 164. In doing and understanding Buddhism are guided by Sangha Agung of Indonesia. Indonesian Buddhist Council (MBI at Indonesia perception) assists Sangha to provide the Dhamma or the sects of Buddhism in order to be understood by them. The development of the sects of Buddhism was done by SANGHA and Indonesian Buddhist Council (MBI at Indonesia perception)by delivering the Dhamma, training lay men and women, doing ritual where they stay.

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan bagaimanakah nilai intersektarian berkembang pada masyarakat Buddha di Lampung dan bagaimanakah peran Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) terhadap penanaman nilai intersektarian pada masyarakat Buddha di Lampung tahun 2018. Belum meratanya penanaman nilai intersektarian pada masyarakat Buddha di Lampung, hal ini terlihat pada saat melaksanakan puja bakti. Umat Buddha di Lampung masih cenderung puja bakti mengunakan paritta (tradisi Theravada). Penanaman nilai intersektarian di provinsi lampung yang belum merata menyebabkan pelaksanakan puja bakti masih difokuskan pada tradisi Theravada. Walaupun masih didominan pada tradisi Theravada, akan tetapi masih ada beberapa masyarakat melaksanakan puja bakti secara khusus menggunakan tradisi Mahayana dan Tantrayana. Nilai intersektarianpun masih belum sepenuhnya diterapkan sehingga terjadi dominasi pengunaan satu mahzab saja yang diangap paling baik, dan terjadi kesenjangan dalam bentuk kurang hormatnya terhadap mahzab lain.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Tempat dilaksanakan penelitian di Provinsi Lampung, waktu yang digunakan adalah 6 bulan, dimulai dari Juli sampai Desember 2018. Adapun Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data primer dan sekunder. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif dengan membuat gambaran yang dilakukan dengan cara (1) reduksi data atau penyederhanaan (data reduction), (2) paparan/sajian data (data display), dan (3) penarikan kesimpulan.
Provinsi Lampung terdiri dari 164 wihara yang berada di bawah naungan Sangha Agung Indonesia (SAGIN). Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) sebagai pembatu tugas Sangha Agung Indonesia (SAGIN) membimbing Umat Buddha dalam menanamkan nilai intersektarian agar berkembang pada masyarakat Buddha di Lampung. Nilai intersektarian berkembang pada masyarakat Buddha di Lampung, tidak terlepas dari peran Sangha Agung Indonesia (SAGIN) dan Majel
Table of contentsAbstrak 31
LATAR BELAKANG 32
LANDASAN TEORI 33
METODE PENELITIAN 36
PEMBAHASAN 36
KESIMPULAN 39
SARAN 40
DAFTAR PUSTAKA 40
ISSN27981711 (P)
DOIhttps://doi.org/10.56325/jpbisk.v3i1.12
Hits52
Created date2022.10.19
Modified date2022.10.19



Best viewed with Chrome, Firefox, Safari(Mac) but not supported IE

Notice

You are leaving our website for The full text resources provided by the above database or electronic journals may not be displayed due to the domain restrictions or fee-charging download problems.

Record correction

Please delete and correct directly in the form below, and click "Apply" at the bottom.
(When receiving your information, we will check and correct the mistake as soon as possible.)

Serial No.
652017

Search History (Only show 10 bibliography limited)
Search Criteria Field Codes
Search CriteriaBrowse