Yayasan Pelestarian & Pengembangan Lamrim Nusantara
出版地
Bandung, Indonesia [萬隆, 印度尼西亞]
資料類型
書籍=Book
使用語言
印尼文=Indonesian
摘要
Kisah tentang Bodhisatwa Sadaprarudita ditemukan dalam berbagai Sutra Prajnaparamita, dan arti penting dari kisah ini sendiri telah ditekankan oleh guru-guru besar Buddhis dari India, Tibet, dan Cina selama abad-abad terakhir. Alasan utama untuk menjelaskan hal ini bisa dirujuk pada semangat dari kisah tersebut, yakni selaku suri teladan dari esensi ajaran Mahayana dalam Buddhisme. Pesan moral yang langsung terlihat adalah ajakan bagi siapa pun yang ingin menjadi Bodhisatwa untuk terus bergiat dalam jalan Bodhisatwa tanpa kenal lelah, karena dikisahkan bahwa Sadaprarudita mesti menjalani serangkaian cobaan dengan tekun terlebih dahulu sebelum mampu memahami ajaran prajnaparamita, atau penyempurnaan kebijaksanaan yang begitu luas dan mendalam. Di sisi lain, Guru Suwarnadwipa Dharmakirti adalah seorang pangeran dari silsilah dinasti Syailendra yang dikenal sebagai guru besar Buddhis di Sumatra pada abad ke-10. Arti pen ting historis dari guru ini adalah perannya sebagai guru dari Atisha Dipamkara Srijnana, seorang guru besar lain yang kelak berperan penting dalam mereformasi Buddhisrne di Tibet dari penyimpangan dan kekeliruan tafsir ajaran. Ajaran utama yang diwariskan oleh Guru Suwamadwipa Dbarmakirti kepada Atisba adalah bodhicita, atau batin pencerahan yang mendambakan kebahagiaan semua makhluk. Selama kurang lebih 12 tahun belajar di bawah bimbingan beliau, Atisha menerima a jaran tentang cara menyamakan dan menukar diri sendiri dengan makhluk lain, berikut latihan untuk menerima penderitaan makhluk lain dan memberi mereka seluruh kebahagiaan pribadi. Benang merah di antara kedua tokoh agung dalam sejarah Buddhisme ini dapat ditemukan dalam sosok Dagpo Rinpoche, guru besar yang merupakan pemegang silsilah ajaran bodhicita yang otentik, terutama ajaran tentang 7 instruksi menukar diri dengan makhluk Iain. Faktanya, beliau memang dikenal dan diyakini sebagai inkamasi Bodhisatwa Sadaprarudita dan Suwamadwipa Dharmakirti. Upaya tak kenal lelah dan kesabaran tanpa batas yang selama ini beliau tunjukkan dalam mengajarkan Dharma, utamanya kepada murid-muridnya di Indonesia, dapat dimaknai sebagai cara terampil untuk mengembalikan silsilah ajaran Suwarnadwipa Dharmakirti ke tanah Nusantara. Sementara itu, semangat bajik yang senantiasa beliau pancarkan pada semua makhluk turut mengingatkan kita pada teladan Bodhisatwa Sadaprarudita. Buku Untaian Kelahiran yang Berharga yang sekarang tersajit di hadapan pembaca, dengan demikian, bisa dilihat sebagai upaya untuk merayakan nilai-nilai luhur yang menjelmma dalam sosok seorang guru nan luar biasa. Membaca halaman demi halaman dalam buku ini niscaya akan menuntun pegiat spiritual yang tekun untuk lebih berjuang dan bersemangat lagi di sepanjang jalan spiritual. Alasannya sederhana: kisah hidup guru-guru besar dalam tradisi Buddhis tidaklah diniatkan untuk mengerdilkan umat dan mengultuskan sosok tertentu; sebaliknya, kisah-kisah ini dibabarkan agar individu bisa terinspirasi untuk mengikuti jalan dan meraih buah realisasi yang sama.
目次
Kata Pengantar v Riwayat Bodhisatwa Sadaprarudita 1 1. Pendahuluan 3 2. Hayat Sang Bodhisatwa 11 3. Kesimpulan 33 Riwayat Guru Suwarnadwipa 39 Ucapan Terima Kasih 41 1. Kelahiran dan Keturunan 43 2. Serling 47 3. Menemukan Rupang Buddha 53 4. Bergum ke Jambudwipa 57 5. Ajaran dan Pencapaian Spiritual 61 6. Kembali ke Suwarnadwipa 65 7. Bertemu Murid Utama 69 8. Karya Guru Suwarnadwipa 79 9. Menuju Tusita 85 Aspirasi dan Pelimpahan Jasa 89 Daftar Pustaka 91 Indeks 93 Tentang Penerbit 97
