Yayasan Pengembangan dan Pelestarian Lamrim Nusantara
出版地
Bandung, Indonesia [萬隆, 印度尼西亞]
資料類型
書籍=Book
使用語言
印尼文=Indonesian
摘要
Aku pikir adalah sebuah kewajiban moral bagi generasi muda yang baru terbit dan generasi tua yang hampir terbenam (terutama yang mengaku diri sebagai Buddhis) untuk menilai dan mengomentari apa-apa saja yang benar dan keliru dalam buku ini. Buku ini ditulis bukan dengan tujuan propaganda tertentu, karena jamaknya propaganda alergi pada kritikan. Tetapi, kalaupun tulisan-tulisan dalam buku ini dianggap sebagai propaganda terselubung, maka setidaknya anggaplah mereka sebagai sebuah polemik, sebuah niat tulus untuk memulai perbincangan soal situasi pelik yang dialami oleh manusia Indonesia, terutama Buddhisnya. Apa pasalnya sebuah polemik harus dimulai? Mari kita tanyakan pada Buddhis di Indonesia secara umum. Kita tidak bisa membantah bahwa Buddhisme, terlepas dari kebesarannya di masa lampau, kini hanyalah sebuah minoritas di Indonesia. Dan selayaknya sebuah minoritas, kita mungkin mengira bahwa Buddhis di Indonesia akan solid, padat berisi menyokong satu sama lain. Sayangnya, tidak demikian kasusnya. Tanpa memaklumi bahwa hanya mayoritas yang punya privilese untuk tarik urat satu sama lain, Buddhis di Indonesia malah gontok-gontokan tak keruan, tak sadar bahwa jumlah mereka semakin merosot dan di ambang kepunahan.
目次
Kata Pengantar Penyusun v Kata Pengantar Penulis ix Prolog: Bertuhan, Beragama, atau (Bukan) Keduanya 1 1. Menjadi Agnostik, Menjadi Buddhis? 1 2. Agama Buddha atau Buddhisme? dan Mengapa Aku Seorang Buddhis? 10 3. Menjadi Buddhis Tanpa Beragama? 15 4. Sebegitu Pentingkah Hukum Karma? 23 1. Tubuh Manusia Sebagai Sumber Kebahagiaan Sejati, atau: Bagaimana Menyikapi Kelahiran Kita yang Berharga dengan Tepat? 37 2. Kesalahan Umum Orang Indonesia Dalam Memahami Dharma, Atau: Bagaimana Berpraktik Dharma Dengan Benar? 61 3. Keyakinan Sebagai Gerbang Memasuki Ajaran, atau: Bagaimana Seorang Buddhis Seharusnya Melihat Buddha? 85 4. Praktik-Praktik Pendahuluan untuk Memasuki Ajaran, atau Bagaimana Menyiapkan Landasan di Sepanjang Jalan Spiritual? 107 5. Dharma yang Mendalam dan Sukar Dipahami, atau: Bagaimana Persepsi Kita Selama Ini Ternyata Tidak Bisa Diandalkan? 135 6. Guru Sebagai Penjelmaan Buddha di Dunia, atau: Bagaimana Bertumpu Pada Guru Niscaya Akan Membuahkan Pembebasan? 153 7. Jalan Bertahap Menuju Pencerahan Sempurna, atau: Bagaimana Lamrim Menuntun Kita Dalam Upaya Spiritual yang Runtut? 167 8. Penderitaan Sebagai Sifat Dasar Kehidupan Samsara, atau: Bagaimana Memahami Keberadaan dan Peranan Kita di Dalamnya? 185 9. Memaknai Ulang Buddhisme di Indonesia, atau: Bagaimana Mendudukan Hubungan Buddhisme dan Indonesia Pada Tempatnya? 201 Epilog: Mau ke Mana, Umat Buddhis Indonesia? 221 Daftar Pustaka 235 Tentang Penerbit 237